Share Up To 110 % - 10% Affiliate Program
Selamat Datang di Kumpulan RPP SMK

lafal, tekanan dan jeda yang lazim/ baku


 A. Memahami lafal, tekanan dan jeda yang lazim/ baku
Lafal
Memahami lafal merupakan sesuatu hal yang penting mengingat bangsa Indonesia terdiri dari berbagai daerah dan suku yang memounyai lafal masing-masing dalam pengucapan bunyi bahasanya. Agar pengucapan bunyi bahasa Indonesia dapat dimengerti dengan baik oleh seluruh masyarakat Indonesia, maka diperlukan lafal bunyi bahasa secara baku.
Diantaranya bunyi-bunyi sangat mirip kedengarannya. Bunyi bahasa yang berbeda atau
mirip dinamakan fonem.
Fonem dalam bahasa mempunyai beberapa macam lafal bergantung pada letaknya dalam kata suku atau suku kata.
Dalam Bahasa Indonesia ada 28 buah fonem yang terdiri atas:
6 buah fonem vocal, yaitu;/a/i/u/e/o/e’ /, yang disebut vocal tungal. Masing-masing terdiri dari dua vocal tinggi, tiga vocal sedang dan satu vocal rendah. Berdasarkan parameter depan-belakang lidah, dua vocal (i/e) merupakan vocal depan. Dua merupakan vocal tengah (a/e’ ) dan dua yang lain merupakan vocal belakang (u, o).
22 buah fonem konsonan , yaitu:b, p, d, t, g, k, f, z, s, sy, kh, h, j, c, m, n, ny, ng, r, l, w dan y.

Terbentuknya konsonan tergantung posisi.
Alat ucap kita sebagai artikulator dan titik artikulasinya yg dibantu dengan udara dan paru-paru. Konsonan itu sendiri dihasilkan apabila bunyi ujaran udara yg keluar dari paru-paru mendapat rintangan/ halangan dari alat ucap lainya. Konsonan mempuyai contoh yaitu: konsonan hambat bilabial, konsonan hambat alveolar, konsonan hambat palatal, konsonan frikatif glottal tak bersuara, konsonan nasal bilabial, konsonan nasal alveolar, konsonan nasal palatal, konsonan nasal velar, konsonan getar alveolar, konsonan lateral alveolar, semi vocal bilabial, semivokal palatal

Inotasi/ Tekanan
Inotasi adalah kalimat atau mengacu yangg ditekankan pada suku kata atau kata sehingga bagian itu lebih keras (tinggi) ucapnnya dari pada bagian yg lain. Inotasi mengacu pada naik turunnya nada dalam perafalan kalimat, sedangkan ritme mengacu kepemberian tekanan pada kata dalam kalimat.
Bagian kalimat tempat berlakunya suatu pola perubahan nada tertentu disebut kolompok ton. Pada setiap kelompok ton terdapat suku kata yg terdengar menonjol yg menyebabkan terjadinya pengubahan nada. Suku kata itulah yang mendapat aksen.

B. Lafal, Tekanan, Inotasi Dan Jeda Tidak oleh Lazim/ Tidak Baku
Dalam tuturan bahasa Indonesia ada sejumlah fonem yg dilafalkan tidak sesuai dengan lafal yg tepat sehingga lafal tersebut menjadi tidak baku. Hal tersebut dapat dipengaruhi berbagai factor, misalnya karena faktor lafal bahasa daerah asal, faktor latar belakang pendidikan atau lingkungan sosial.
Contoh:
Pelafan Baku
Pelafalan tidak baku
Manfaat
manpaat
Fasilitas
pasilitas
Virus
pirus
Pelafalan agar tidak salah harus dilihat berdasarkan konteks kalimat dalam arti kata–kata tersebut dan dilafalkan berdasarkan makna kalimat yang dimaksud.
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Link here | Link here | Link here
Copyright © 2014. Kumpulan RPP SMK - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Published by Najwa02
Proudly powered by Blogger